AKUPRESUR SURABAYA
Mengenal Gejala Pengentalan Darah
Pernah mendengar penyakit pengentalan darah?
Penyakit ini dikenal juga dengan nama sindrom Hughes atau sindrom ACA (Antibodi Anticardiolipin) atau dalam bahasa medis dikenal sebagai Antiphospholipid Syndromes (APS).
Penyakit ini dikenal juga dengan nama sindrom Hughes atau sindrom ACA (Antibodi Anticardiolipin) atau dalam bahasa medis dikenal sebagai Antiphospholipid Syndromes (APS).
Yang jelas,yang jarang sekali minum air putih dengan cukup, perlu waspada! Semoga ulasan singkat berikut ini bermanfaat, inilah 12 gejala pengentalan darah:
1. Sakit kepala atau migrain
Penderita sering migrain atau sakit kepala di usia muda. Ini merupakan salah satu tanda penting dari sindrom Hughes. Sakit kepala akan meningkat ketika dilakukan pengobatan. Merasa limbung ketika berjalan dan seperti melihat kilatan cahaya juga menyertai sakit kepala yang dirasakan penderita.
2. Merasa mabuk atau seperti mabuk
Disebabkan pasokan oksigen ke otak yang berkurang akibat pengentalan darah sehingga terjadi gangguan keseimbangan. Banyak penderita yang mengeluh merasa seperti mabuk atau sering mereka sebut vertigo. Jika hal ini terjadi dapat mengakibatkan berbagai kecelakaan pada penderita.
3. Hilang ingatan
Terjadi penurunan ingatan atau daya ingat. Menurunnya atau bahkan kehilangan daya ingat karena suplai oksigen yang dibawa oleh darah ke otak berkurang. Banyak penderita yang lupa nama teman atau keluarga, hal-hal yang harus mereka lakukan atau lupa apa yang baru saja dikatakan. Biasanya daya ingat akan meningkat setelah diterapi.
4.Air seni berwarna kemerahan
Saat melewati Ginjal (tempat menyaring racun dari darah), ginjal akan bekerja ekstra keras menyaring darah. Dan karena saringan dalam ginjal halus, tidak jarang darah kental bisa menyebabkan perobekan pada glomerulus. Akibatnya air seni akan berwarna kemerahan, tanda mulai bocornya saringan ginjal. Bila dibiarkan terus menerus dapat merusak fungsi ginjal yang dapat mengakibatkan darah tercampur dengan urin, sehingga harus dilakukan cuci darah (hemodialisa) terus menerus seumur hidup.
5. Gangguan penglihatan
Penderita dapat mengalami pandangan ganda, berbayang, bahkan sama sekali tidak melihat. Hal ini terjadi karena pasokan darah ke jaringan arteri dan vena mata mengalami hambatan akibat darah mengental.
6. Gangguan kulit
Banyak penderita sindrom darah kental mengeluhkan gangguan kulit berupa noda disekitar lengan dan kaki (istilah medisnya livedo reticularis) berupa bercak merah kebiruan di kulit yang disebabkan gangguan pembuluh darah.
7. Trombosis
Trombosis atau darah menggumpal terjadi jika sindrom ini tidak ditangani secara serius. Trombosis dapat terjadi pada organ mana saja, termasuk yang vital seperti mata, hati dan ginjal.
Trombosis adalah proses koagulasi dalam pembuluh darah yang berlebihan sehingga menghambat aliran darah.
Trombosis dapat terjadi di pembuluh darah arteri, kondisi ini berhubungan dengan elektrostatis yang dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah vena. Terjadinya proses trombosis dimulai dengan terbentuknya trombus (gumpalan bekuan darah).
Pembentukan trombus dimulai dengan melekatnya trombosit-trombosit pada permukaan endotel pembuluh darah atau jantung. Darah yang mengalir menyebabkan makin banyak trombosit tertimbun pada daerah tersebut. Jika aliran darah cepat maka trombus ini dapat terlepas dari dinding pembuluh darah kapiler, yang dapat menyebabkan sumbatan.
Bila sumbatan ini terjadi di pembuluh darah otak dapat menyebabkan stroke; bila terjadi di pembuluh darah jantung dapat terjadi serangan jantung; bila terjadi di pembuluh darah ginjal dapat menyebabkan gagal ginjal; bila terjadi di pembuluh darah di mata dapat terjadi kebutaan.
8. Serangan jantung
Sindrom darah kental dapat memicu serangan jantung dan masalah pada katup jantung serta menimbulkan penggumpalan pada serambi atas jantung.
Semua ini berawal dari adanya trombus. Trombus dapat terjadi di pembuluh darah jantung (arteria coronaria) maupun di organ jantung sendiri, biasanya di katup-katup jantung. Bila trombus menyumbat pembuluh darah koroner maka dapat timbul serangan jantung, dan bila tertimbun di katup jantung dapat menyebabkan gagal jantung.
9. Stroke
Penyakit yang paling ditakuti akibat penggumpalan darah adalah stroke, yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Stroke dapat terjadi bila trombus yang timbul menyumbat pembuluh darah otak sehingga menyebabkan gangguan suplai nutrisi dan oksigen ke sel otak.
10. Penyumbatan paru
Penyumbatan pada paru terjadi bila pembuluh darah yang mengalir ke paru-paru tersumbat akibat darah menggumpal. Gumpalan darah pada paru-paru menimbulkan nyeri di dada, napas pendek atau tersengal. Penyumbatan paru yang sudah parah dapat berakibat fatal.
11. Gangguan pada usus
Sindrom darah kental dapat mempengaruhi aliran darah ke usus sehingga menyebabkan sakit pada bagian perut, demam ataupun pendarahan pada anus ketika duduk.
12. Keguguran berulang
Sindrom Hughes ini jika menimpa ibu hamil dapat menyebabkan keguguran. Karena itu, bagi yang pernah keguguran, ada baiknya secara rutin memeriksakan diri ke dokter.
Mengentalnya darah dapat mengganggu sirkulasi nutrisi dan oksigen ke janin. Semakin kental darah, asupan makanan ke janin rentan terhenti, akibatnya janin bisa meninggal atau gugur. Tak hanya mengenai bayi, sindrom ini juga bisa berdampak buruk bagi ibu yang mengalami keguguran.
Nah, saat darah kental mengalir lewat pembuluh darah otak, perjalanannya juga akan terhambat. Darah yang terhambat perjalanannya dapat mengalami pembekuan, sehingga suplai darah dan nutrisi untuk sel-sel otak dapat terganggu, karena sel-sel otak adalah yang paling boros mengkonsumsi makanan dan oksigen. Bila keadaan ini berlangsung lama dapat menyebabkan kematian sel-sel otak sehingga tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Manifestasi yang terjadi adalah kondisi Stroke !
Meski tidak ada obat untuk menyembuhkannya secara total karena penyebabnya autoimun, penyakit ini sangat bisa dikontrol dengan memberi agen pengencer darah. Orang yang terkena Penyakit Pengentalan Darah pun bisa hidup normal. Namun harus diingat untuk tetap berolahraga teratur sesuai kemampuan dan tidak merokok.
Dengan berbekam rutin InsyaaAllah resiko pengentalan darah semacam ini bisa diminimilisir.